JURNAL KE-1
Rencana Perkuliahan Semester
Nama : Hanina Salmah
NIM : 150341600427
Kelas/Off : B
Tanggal Pertemuan : Selasa/19 Januari 2016 dan
Rabu/20 januari 2016
A.
Bukti
Belajar Sebagai Hasil Explorasi
1.
Perkenalan
Diri
Saat
awal perkuliahan, kami terlebih dahulu memperkenalkan diri. Kemudian
dilanjutkan dengan perkenalan dari ibu Sri. Ibu Sri adalah dosen yang akan
mengajarkan kami tentang protista mirip hewan. Sedangkan protista mirip tumbuhan akan di ajar oleh ibu Murni.
2.
Penjelasan
Capaian pembelajaran Lulusan
a.
Ranah
Sikap
Pada
ranah sikap, kita dituntut untuk bersikap:
1.
Bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menunjukkan sikap yang reliigius
2.
Menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan (humoniora) dalam menjalankan tugas
3.
Cinta
terhadap tanah air, memiliki rasa nasionalisme serta tanggung jawab
4.
Menghargai
keputusan orang lain
5.
Bekerja
sama dan memliki sifat social
6.
Mengedepankan
aspirasi, pengembangan kepedulian dan pengembangan kapabilitas bersama dengan prnsip asah, asih,
dan asuh
7.
Sebagai
sumber belajar
b.
Ranah
Keterampilan Umum
1.
Pemikiran
logis, kritis, sistematis dan inovatif
2.
Mandiri,
bermutu dan terukur dalam bekerja
3.
Mengambil
keputusan sacara tepat
4.
Bertanggung
jawab
5.
Tidak
plagiasi
c.
Ranah
Keterampilan Khusus
1.
Menyajikan
alternative solusi
2.
Pengaplikasian
ilmu biologi
3.
Mampu
memecahkan masalah dibidang biologi
d.
Ranah
pengetahuan
1.
Menguasai
prnsip-prinsip biologi dan pemanfaatan sumber daya hayati
2.
Menguasai
fenomena alam berdasarkan bioproses dalam menyelsaikan masalah dibidang biologi
3.
Capaian Pembelajaran mata kuliah
Pada capaian pembelajaran mata kuliah protista
kita di tuntut untuk
a.
Memiliki
kepekaan dalam memecahkan permasalahan
b.
Menerapkan
pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari
c.
Bertanggung
jawab
d.
Mengambil
keputusan dari data yang akurat
4. Rencana Kegiatan Belajar
Rencana kegiatan belajar yang
disampaikan berupa pembagian kelompok, pembagian tugas (jurnal, tugas
praktikum), dan kontrak kuliah (pretes tetap berlangsung walaupun
terlambat)
Klasifikasi
1.
Prinsip,
Konsep dan Fakta
Fakta adalah kejadian atau
peristiwa. Konsep adalah hubungan antar fakta. Sedangankan prinsip adalah
kumpulan konsep-konsep. Dengan demikian fakta, konsep dan prinsip berhubungan
satu dengan yang lain secra hierarki dengan gambaran seperti piramida.
Contohnya sebagai berikut :
|
2.
Cara
Pengklasifikasi Makhluk hidup
Dengan dideskripsikan terlebih
dahulu, kemudian mencari kesamaan, barulah diklasifikasikan
3.
Klasifikasi
protista
Klasifikasi Kingdom Protista
Ciri-ciri umum Kingdom Protista adalah sebagai
berikut:
1. Mereka adalah organisme eukariotik sederhana.
2. Sebagian besar organisme uniseluler, beberapa kolonial dan beberapa multiseluler seperti ganggang.
3. Sebagian besar protista hidup di air, beberapa di tanah lembab atau bahkan tubuh manusia dan tanaman.
4. Organisme ini eukariotik, karena mereka memiliki membran inti terikat dan endomembran sistem.
2. Sebagian besar organisme uniseluler, beberapa kolonial dan beberapa multiseluler seperti ganggang.
3. Sebagian besar protista hidup di air, beberapa di tanah lembab atau bahkan tubuh manusia dan tanaman.
4. Organisme ini eukariotik, karena mereka memiliki membran inti terikat dan endomembran sistem.
5. Mereka memiliki mitokondria untuk respirasi sel
dan beberapa memiliki kloroplas untuk fotosintesis.
6. Respirasi – respirasi seluler adalah proses terutama aerobik, tetapi beberapa anaerob fakultatif.
7. Ada yang heterotrof dan autrotrof
6. Respirasi – respirasi seluler adalah proses terutama aerobik, tetapi beberapa anaerob fakultatif.
7. Ada yang heterotrof dan autrotrof
Kingdom Protista dikategorikan menjadi dua :
- Protozoa – organisme bersel tunggal seperti binatang.
- Ganggang – organisme seperti tumbuhan bersel tunggal atau multisel.
Protista seperti Hewan – protozoa
Bersifat uniseluler. Protozoa diklasifikasikan berdasarkan
alat gerak ke dalam empat kategori:
- Sacordinian – bergerak menggunakan pseudopod.
- Zooflagellate – bergerak menggunakan flagela.
- Ciliaphora – bergerak menggunakan silia.
- Sporozoa – bentuk spora.
Filum
Sarcodina –
Pergerakan sarcodinian adalah dengan memperluas lobus sitoplasma yang dikenal
sebagai pseudopodia. Pseudopoda ini digunakan untuk gerakan dan makan. Selama
pembentukan pseudopodia sitoplasma mengalir ke lobus menyebabkan lobus untuk
‘berair’ dan tumbuh. Karena itu peudopodian memiliki penampilan seperti ‘gumpalan’.
Sarcodina berkembang biak secara biner. Contohnya adalah amoeba, foraminifera,
radiolaria.
Filum
Mastigophora (Flagellata) –
protozoa ini bergerak dengan bantuan flagella (bulu cambuk).flagelata
dikelompokkan lagi berdasarkan cara makannya. Yaitu fitoflagelata dan
zooflagelata. Fitoflagelata mengandung klorofil dan bias membuat makannya
sendiri (autrotrof), sedangkan zooflagelata tidak mamu membuat makanannya
sendiri. Kebanyakan dari zooflagelata adalah parasit. Contoh: Trypanosoma
gambiense menyebabkan penyakit tidur pada sapi dan manusia.
- Filum Ciliophora (ciliata) – Protozoa dari filum ini bergerak dengan struktur seperti rambut yang disebut silia. Silia tetap keluar dari sel mereka.. Silia juga digunakan untuk menyapu partikel makanan ke dalam organisme. Ciliate dibedakan lagi berdasarkan bentuknya yaitu stylonicia(seperti terompet) , stentor (terompet), vorticela (lonceng) paramecium caudatum (sandal), didinium (predator)
- Filum Sporozoa – Semua anggota filum ini adalah non-motil dan parasit. Mereka membentuk spora dan karenanya nama sporozoa. Mereka tidak memiliki struktur alat gerak dan mereka dibawa oleh inang mereka melalui cairan tubuh mereka. Contoh sporozoa adalah plasmodium – parasit ini menyebabkan malaria pada manusia.
Protista seperti tumbuhan – Alga
Protista mirip tumbuhan memiliki klorofil seperti pada
tanaman. Zat hijau dalam sel mereka memungkinkan mereka untuk membuat makanan
melalui fotosintesis. Mereka menghasilkan dan melepaskan oksigen seperti
tanaman. Hal ini diyakini memasok sebagian besar oksigen di Bumi dari protista
mirip tumbuhan. Protista mirip tumbuhan adalah sumber makanan utama dan
produsen utama untuk organisme air.
- Filum Chlorophyta (Alga hijau) – Ganggang hijau termasuk ganggang uniseluler dan multiseluler. Mereka adalah sebagian besar tinggal di air segar. Tubuh adalah seperti lembaran talus. Mereka memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa dan pektin. Pati cadangan makanan yang disimpan dalam pyrenoids. Contoh: Spirogyra adalah alga hijau uniseluler, tumbuh sebagai benang hijau atau filamen.
- Filum Rhodophyta (Ganggang Merah) – Ganggang merah sebagian besar besar dan multiseluler. Mereka tumbuh di lautan. Ganggang ‘Nori’ dan Gelidium digunakan sebagai makanan.
- Filum Phaeophyta (Alga coklat) – ganggang coklat merupakan multiseluler. Mereka tumbuh di bebatuan di perairan dangkal laut. Ganggang coklat yang tumbuh besar disebut kelps. Mereka membentuk sumber makanan penting bagi ikan dan invertebrata. Ganggang coklat yang tumbuh di bebatuan. Contohnya adalah Sargassum. Algin adalah zat yang berasal dari beberapa ganggang yang digunakan dalam pembuatan es krim, lotion dan plastik.
- Filum Chrysophyta (ganggang Emas) – ‘Chryso’ berarti ‘warna emas’. Ada tiga jenis ganggang emas: ganggang kuning-hijau, ganggang coklat keemasan, diatom. Diatom adalah yang paling melimpah dan ditemukan dalam air laut dan air tawar habitat. Dinding sel diatom terbuat dari silika. Mereka adalah sumber utama makanan untuk organisme air. Cangkang diatom membentuk timbunan fosil tebal di dasar laut yang dikenal sebagai ‘tanah diatom’. Hal ini digunakan sebagai filter air, abrasive dan menambahkan berkilau untuk produk seperti cat dan cat kuku.
·
Filum
Pyrrophyta (Ganggang Api) . Mereka menyimpan makanan dalam bentuk pati dan
minyak. Warna merah adalah karena klorofil a dan c dan xanthophylls. Hampir
semua spesies adalah organisme air laut. Beberapa spesies menyebabkan ‘fenomena
pasang merah’ contohnya noctiluca mliaris.
Protista seperti jamur
Jamur lendir atau Slime Molds – jamur lendir adalah protista
saprofitik. Mereka memiliki penampilan sangat cerah. Mereka tinggal di tanah
yang lembab, pembusukan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon. Mereka adalah
organisme bersel tunggal. Selama kondisi yang menguntungkan mereka membentuk
agregasi multiseluler yang disebut plasmodium. Selama kondisi yang tidak
menguntungkan, plasmodia berdiferensiasi untuk membentuk tubuh buah bantalan
spora di ujung. Spora ini dimiliki dinding sejati yang tahan, yang membantu
dalam kelangsungan hidup untuk waktu yang lama selama kondisi buruk. Spora ini
tersebar oleh arus udara.
B.
Relevansi
Pada
saat belajar mata kuliah ini saya menjadi lebih tau apa itu prinsip, konsep dan
fakta dan hubungannya secara hierarki. Saya juga menjadi tahu tahap dalam
mengklafikasian makhluk hidup yaitu dengan mendeskripsikan antar makhluk hidup
yang akan diklasifikasikan, setelah itu menentukan kesamaan sesuai dengan
deskripsi tersebut, barulah diklasifikasikan.
D. Pertanyaan
1. mengapa rhiszopoda bentuknya berubah-ubah
saat bergerak?
Jawab
: karena memilikii membrane plasma yang fleksibel, merupakan kaki semu dan
tergantung cara pandang kita
3. mengapa sporozoa digolongkan
menurut alat gerak, padahal sporozoa tidak memiliki alat gerak?
Jawab : karena diklasifikasikan
menurut persamamaan yang lain
4. bagaimana cara paramecium
caudatum melindungi diri?
Jawab : dengan mengeluarkan
trikosis
C.
Elemen Yang Menarik
hal-hal yang menarik yang saya
rasa adalah bahwa euglena ternyata masuk dalam kelompok protista mirip hewan
dan tumbuhan. Setelah saya mencari mengapa demikian, ternyata hal tersebut
karena cirri-ciri euglena yang memiliki alat gerak sehingga dimasukkan dalam
protista mirip hewan dan berwarna hijau sehingga dimasukkan ke dalam protista
mirip tumbuhan.
D.
Refleksi
1.
Umum
Saya
senang dengan cara menjelaskannya ibu sri, karena mudah dimengerti. Sampai saat
ini tidak ada kendala bagi saya dalam pembelajaran protista
2.
Khusus
Dari
materi yang disampaikan saya suka tentang materi proses pengklasifikasian
karena kita bisa menggolongkan makhluk hidup dengan berbagai sudut pandang yang
berbeda dan patut untuk di praktikkan.