Menurut Vygotsky perkembangan kognisi seorang anak dapat terjadi melalui
kolaborasi antar anggota dari satu generasi keluarga dengan yang lainnya.
Perkembangan anak terjadi dalam budaya dan terus berkembang sepanjang hidupnya
dengan berkolaborasi dengan yang lain. Dari perspektif ini para penganut aliran
sosiokultural berpendapat bahwa sangatlah tidak mungkin menilai seseorang tanpa
mempertimbangkan orang-orang penting di lingkungannya.
Konsep penting dalam teori Sosio Kultural yaitu :
-
Hukum genetik : setiap anak memiliki genetic yang
berbeda-beda dimana genetic tersebut didapat dari orang tuanya. Genetic akan
mempengaruhi perkembangan otak siswa.
-
Zona perkembangan proksimal : terdiri dari dua
yaitu actual (perkembangan secara
mandiri), potensial (perkembangan dengan bantuan pihak lain)
-
Mediasi : terdiri dari metakognisi dan kognitif
Aplikasi teori
-
Pendidikan informa (keluarga) : contohnya
keluarga sering memberikan buku bacaan terhadap anaknya
-
Pendidikan informal (linkungan) :apabila
lingkungan sekitar individu tersebut baik maka individu tersebut menjadi baik pula
-
Pendidikan formal (sekolah) : di pendidikan
formal macam siswa dibagi menjadi 2 yaitu siswa yang mampu menyelsaikan
masalahnya sendiri dan siswa yang memerlukan orang lain untuk menyelsaikan
masalahnya sendiri
Kelebihan dari teori cultural
-
Anak memperoleh kesempatan yang luas (proksimal)
-
Pembelajaran perlu dikaitkan tentang potensi
-
Proses bersifat transfersal tetapi merupakan
kokontruksi
Kelemahan dari teori prilaku
-
Terbatas pada prilaku yang tampak
-
Proses belajar kurang tampak
-
Proses pemecahan masalah yang tidak dilihat
secara langsung
Pengaruh kultural
-
Perkembangan ontogennik : perkembangan individu
dari awal hingga mati
-
Perkembangan mikrogenik : perkembangan relative
singkat
-
Perkembangan phylogenik : perkembangan evolusi
-
Perkembangan sosio historical : sejarah
mempengaruhi perkembangan saat ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar