Definisi dari
teori belajar kultural tidak dituangkan secara langsung oleh para ahli seperti
teori sebelumnya. Menurut teori ini, teori-teori belajar sebelumnya telah
mengabaikana aspek bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan individu, manusia
sebagai makhluk sosial telah mengabaikan faktor lingkungannya. Lingkungan
merupakan setting sekaligus suatu bahan belajar yang penting melalui proses
yang alami . oleh karena itu teori ini menganggap belajar adalah proses
integrasi antara individu dengan lingkungannya.
Pada teori belajar ini ada tiga aspek
penting dalam pembelajaran yaitu:
1. Pendidikan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan didaerah tersebut.
1. Pendidikan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan didaerah tersebut.
2. Pendidikan
tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan dan pendidikan hanya dapat terlaksana
dalam suatu komunitas masyarakat.
3. Kebudayaan
merupakan suatu proses pemanusiaan di dalam kehidupan berbudaya,
sehingga akan terjadi proses perubahan.
Menurut teori ini kebudayaan bertujuan
merupakan hasil pola hubungam serta interaksi dari masyarakat yang telah
disepakati, dianut, dijalankan, dipertahankan dan berlangsung dari generasi ke
generasi.
1.
Teori kontruktivisme
Jean Peaget
Belajar menurut teori
kontruktivisme merupakan suatu proses mengasimilasikan dan mengaitkan
pengalaman atau pembelajatan sehingga informasi tersebut dapat dikembangkan. Peaget
berpendapat bahwa karsa individu
memnentukan proses belajar. Karsa individu maksudnya adalah pengetahuan yang berasal dari individu. Siswa
seharusnya berinteraksi dengan lingkungan sosial spereti teman sebayanya.
Keaktifan dari siswa menengukan jamina kesuksesan belajar sedangkan penataan
kondisi hanya sekedar memudahkan siswa dalam belajar.
2.
Teori Co-Kontruktivisme dan
Revolusi Sosio-Kultural Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa proses
belajar anak secara kooperatif bersama teman sebaya dalam suatu lingkungan
yang mendukung jauh lebih efektig dan efisien. Teori kontruktivisme menurut
pendapat Vygotsky lebih menekankan pada pengaruh dari kebudayaan, tetapi nilai
sangat indiviudalistik sebab belum ada proses internalisasi. Berkaitan dengan
intelektual siswa, Vygotsky mengemukakan bahwa :
1. Inteletual individu
dapat dimengerti hanya dalam konteks budaya dan sejarah pengalaman
2. Vygotsky
percaya perkembangan intelektual dipengaruhi oleh sistem tanda setiap individu.
Sistem tanda tersebut diciptakan untuk membantu seseorang untuk berpikr, berkomunkas,
dan memecahkan masalah misalnya budaya, bahasa, sistem tulisan, dan sistem
perhitungan
Pengetahuan dan perkembangan kognitif yang berasal
dari teori sosiogenesis menyatakan bahwa kesadarsn dalam berinteraksi dengan
lingkunan dimensi atau turunan dan sekunder, sehingga teori ini disebut dengan
Co-Kontruktividme yang artinya perkembangan
kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara
aktif pula.
3. Teori sosial
Albert Bandura
Menuruut Bandura faktor-faktor yang
berproses dalam belajar observasi adalah:
1.Perhatian, perhatian
yang dimaksud yaitu peristiwa peniruan dan
karakteristik pengamat.
2. Penyimpanan, mencakup kode pengkodean simbolik.
3. Reproduksi motori, seperti kemampuan fisik dari siswa, kemampuan meniru,dan keakuratan
umpan balik.
4. Motivasi, mencakup dorongan dari luar
dan penghargaan terhadap dirisendiri.
Selain itu, juga harus diperhatikan
bahwa faktor model atauteladan mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.Tingkat tertinggi belajar dari
pengamatan, diperoleh dengan
cara mengorganisasikan
sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik, kemudian melakukannya.
2.Individu lebih menyukai perilaku yang
ditiru jika sesuai dengan nilaiyang dimilikinya.
3. Individu akan menyukai perilaku yang
ditiru jika model atau panutan
tersebut
disukai dan dihargai, dan perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar