Minggu, 05 Maret 2017

TEORI BELAJAR KULTURAL


Definisi dari teori belajar kultural tidak dituangkan secara langsung oleh para ahli seperti teori sebelumnya. Menurut teori ini, teori-teori belajar sebelumnya telah mengabaikana aspek bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan individu, manusia sebagai makhluk sosial telah mengabaikan faktor lingkungannya. Lingkungan merupakan setting sekaligus suatu bahan belajar yang penting melalui proses yang alami . oleh karena itu teori ini menganggap belajar adalah proses integrasi antara individu dengan lingkungannya.
Pada teori belajar ini ada tiga aspek penting dalam pembelajaran yaitu:
1. Pendidikan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan didaerah tersebut.
2. Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan dan pendidikan hanya dapat terlaksana dalam suatu komunitas masyarakat.
3. Kebudayaan merupakan suatu proses pemanusiaan di dalam kehidupan berbudaya, sehingga akan terjadi proses perubahan.
Menurut teori ini kebudayaan bertujuan merupakan hasil pola hubungam serta interaksi dari masyarakat yang telah disepakati, dianut, dijalankan, dipertahankan dan berlangsung dari generasi ke generasi.
1.      Teori kontruktivisme Jean Peaget
Belajar menurut teori kontruktivisme merupakan suatu proses mengasimilasikan dan mengaitkan pengalaman atau pembelajatan sehingga informasi tersebut dapat dikembangkan. Peaget berpendapat bahwa  karsa individu memnentukan proses belajar. Karsa individu maksudnya adalah  pengetahuan yang berasal dari individu. Siswa seharusnya berinteraksi dengan lingkungan sosial spereti teman sebayanya. Keaktifan dari siswa menengukan jamina kesuksesan belajar sedangkan penataan kondisi hanya sekedar memudahkan siswa dalam belajar.

2.      Teori Co-Kontruktivisme dan Revolusi Sosio-Kultural Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa proses belajar anak secara kooperatif bersama teman sebaya dalam suatu lingkungan yang mendukung jauh lebih efektig dan efisien. Teori kontruktivisme menurut pendapat Vygotsky lebih menekankan pada pengaruh dari kebudayaan, tetapi nilai sangat indiviudalistik sebab belum ada proses internalisasi. Berkaitan dengan intelektual siswa, Vygotsky mengemukakan bahwa :
1.       Inteletual individu dapat dimengerti hanya dalam konteks budaya dan sejarah pengalaman
2.       Vygotsky percaya perkembangan intelektual dipengaruhi oleh sistem tanda setiap individu. Sistem tanda tersebut diciptakan untuk membantu seseorang untuk berpikr, berkomunkas, dan memecahkan masalah misalnya budaya, bahasa, sistem tulisan, dan sistem perhitungan
Pengetahuan dan perkembangan kognitif yang berasal dari teori sosiogenesis menyatakan bahwa kesadarsn dalam berinteraksi dengan lingkunan dimensi atau turunan dan sekunder, sehingga teori ini disebut dengan Co-Kontruktividme yang artinya perkembangan  kognitif seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif pula.
 3.       Teori sosial Albert Bandura
Menuruut Bandura faktor-faktor yang berproses dalam belajar observasi adalah:
1.Perhatian, perhatian yang dimaksud yaitu peristiwa peniruan dan karakteristik pengamat.
2. Penyimpanan, mencakup kode pengkodean simbolik.
3. Reproduksi motori, seperti  kemampuan fisik dari siswa, kemampuan meniru,dan keakuratan umpan balik.
4. Motivasi, mencakup dorongan dari luar dan penghargaan terhadap dirisendiri.
Selain itu, juga harus diperhatikan bahwa faktor model atauteladan mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.Tingkat tertinggi belajar dari pengamatan, diperoleh dengan cara mengorganisasikan sejak awal dan mengulangi perilaku secara simbolik, kemudian melakukannya.
2.Individu lebih menyukai perilaku yang ditiru jika sesuai dengan nilaiyang dimilikinya.
3. Individu akan menyukai perilaku yang ditiru jika model atau panutan tersebut disukai dan dihargai, dan perilakunya mempunyai nilai yang bermanfaat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar