teori
belajr siberentik berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses mengolah
informasi, asumsi lainnya yaitu tidak ada satu proses belajarpun yang ideal
untuk segaka situasi, dan cocok untuk semua siswa karena cara belajar sangat
ditentukan oleh sistem informasi.
implementasi
dari teori ini dikemukakan oleh beberapa toko yaitu
1.
teori pemrosesan informasi pemrosesan informasi dbagi menjadi
3 yaitu
- Sensory reseptor ( sel tempat pertama kali informsi
diterima),
-
Working memory. working memory memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Memiliki kapasitas yang terbatas, kurang dari 7
slot. Informasi yang didapat hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik apabila
tanpa adanya upaya pengulangan (rehearsal).
b. Informasi dapat
disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya baik dalam bentuk
verbal, visua, ataupun semantic, yang dipengaruhi oleh peran proses kontrol dan
seseorang dapat dengan sadar mengendalikannya.
-
Long time memory. LTM diamsusikan sebagai berikut :
1) Berisi semua
pengetahuan yang telah dimilki oleh individu
2) Mempunyai
kapasitas tidak terbatas
3) Sekali informasi
disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. Persoalan
“lupa” hanya disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali
informasi yang diperlukan.
Menurut
Gagne tahapan proses pembelajaran meliput delapan fase yaitu :
1. motivasi
2. pemahaman
3. pemrolehan
4. penyimpanan
5. ingatan
kembali
6. generalisasi
7. perlakuan
8. umpan
balik
2. Teori
belajar menurut Landa
a. proses
berpikir algoritmik (berfikir sistematis)
b. heuristik
(berfikir menuju ke beberapa tujuan sekaligus
3. Teori
belajar menurut Pask dan Scott
a. cara
berpikir serialis : berfikir secara linear
b. cara
berfikir menyeluruh : cara berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung
ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi atau mempelajari sesuatu dari yang
paling umum menuju ke hal yang lebih khusus
menurut
Gagne untuk mengurangu muatan memori kerja tersebut dapat diatur dengan
a. Kapabilitas
belajar
b. Peristiwa
pembelajaran
c. Pengorganisasian
atau urutan pembelajaran
Tahap sebernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik
karena lebih menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sementara
itu bagaimana proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan
oleh sistem informasi yang dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai
pengolah informasi, pemikir, dan pencipta. Berdasarkan itu, maka diasumsikan
bahwa manusia merupakan makhluk yang mampu mengolah, menyimpan, dan
mengorganisasikan informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar