Sabtu, 04 Maret 2017

REFLEKSI SIBERINITIK

teori belajr siberentik berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses mengolah informasi, asumsi lainnya yaitu tidak ada satu proses belajarpun yang ideal untuk segaka situasi, dan cocok untuk semua siswa karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi.

implementasi dari teori ini dikemukakan oleh beberapa toko yaitu
1.                  teori pemrosesan informasi pemrosesan informasi dbagi menjadi 3 yaitu 
- Sensory reseptor ( sel tempat pertama kali informsi diterima), 
- Working memory.  working memory memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Memiliki kapasitas yang terbatas, kurang dari 7 slot. Informasi yang didapat hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik apabila tanpa adanya upaya pengulangan (rehearsal).
b. Informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya baik dalam bentuk verbal, visua, ataupun semantic, yang dipengaruhi oleh peran proses kontrol dan seseorang dapat dengan sadar mengendalikannya.
- Long time memory. LTM diamsusikan sebagai berikut :
1) Berisi semua pengetahuan yang telah dimilki oleh individu
2) Mempunyai kapasitas tidak terbatas
3) Sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. Persoalan “lupa” hanya disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali informasi yang diperlukan.

Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliput delapan fase yaitu :
1.      motivasi
2.      pemahaman
3.      pemrolehan
4.      penyimpanan
5.      ingatan kembali
6.      generalisasi
7.      perlakuan
8.      umpan balik

2.      Teori belajar menurut Landa
a.       proses berpikir algoritmik (berfikir sistematis)
b.      heuristik (berfikir menuju ke beberapa tujuan sekaligus

3.      Teori belajar menurut Pask dan Scott
a.       cara berpikir serialis : berfikir secara linear
b.      cara berfikir menyeluruh : cara berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi atau mempelajari sesuatu dari yang paling umum menuju ke hal yang lebih khusus
menurut Gagne untuk mengurangu muatan memori kerja tersebut dapat diatur dengan
a. Kapabilitas belajar
b. Peristiwa pembelajaran
c. Pengorganisasian atau urutan pembelajaran
Tahap sebernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sementara itu bagaimana proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan pencipta. Berdasarkan itu, maka diasumsikan bahwa manusia merupakan makhluk yang mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar