TEORI
KECERDASAN GANDA
Gardner mengatakan
bahwa, Inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan masalah
dalam situasi budaya atau komunitas tertentu, yang terdiri dari tujuh macam
inteligensi. Sedangkan, Kecerdasan adalah kemampuan untuk
menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu
seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang
diajukan oleh kehidupan kita, dan bukan tergantung pada nilai IQ, gelar
perguruan tinggi atau reputasi bergengsi.
Ada
berbagai kecerdasan yang tidak hanya dilihat dari segi linguistik dan logika.
Bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar; yang ada adalah anak yang
menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dalam menilai dan
menstimulasi kecerdasan anak, orangtua dan guru selayaknya dengan jeli dan
cermat merancang sebuah metode khusus. Setiap manusia memiliki kecenderungan
cerdas di satu bidang tanpa harus bersusah payah mengasahny
Menurut
Gardner keverdasan dibagi menjadi beberapa jenis yaitu
Kecerdasan
linguistic : kemampuan menggunakan kata secara efektif. Manusia yag memiliki
kecerdasan ini memiliki sifat gemar berbicara, bercerita dan tekun
mendengarkan.
Kecerdasan
logika matematika : Kecerdasan logika matematika pada dasarnya melibatkan
kemampuan untuk menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan
rumusrumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu secara alamiah.
Kecerdasan
visual spasial : memungkinkan orang membayangkan bentuk geometri atau tiga
dimensi dengan lebih mudah karena ia mampu mengamati dunia spasial secara
akurat dan mentransformasikan persepsi ini termasuk di dalamnya adalah
kapasitas untuk memvisualisasi, menghadirkan visual dengan grafik atau ide
spasial, dan untuk mengarahkan diri sendiri dalam ruang secara tepat.
Kecerdasan ini juga membuat individu mampu menghadirkan dunia ruang secara internal
dalam fikirannya.
Kecerdasan
gerak tubuh : anak cenderung senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki
kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak,
dan mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya
Kecerdasan
musical : Anak dengan kecerdasan musikal mudah mengenali dan mengingat
nada-nada. Ia juga dapat mentransformasi kata-kata menjadi lagu dan menciptakan
berbagai permainan musik. Merekapun pintar melantunkan bait lagu dengan baik
dan benar, menggunakan kosa kata musikal, dan peka terhadap ritme, ketukan,
melodi atau warna suara dalam sebuah potongan komposisi musik.
Kecerdasan
interpersonal : Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk bisa memahami
dan berkomunikasi dengan orang lain, serta mampu membentuk dan menjaga
hubungan, dan mengetahui berbagai peran yang terdapat dalam suatu lingkungan
sosial.
Kecerdasan
intrapersonal : Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang untuk
memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang dapat dilakukan, apa
yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi dan
memahami situasi seperti apa yang sebaiknya ia hindari serta mengarahkan dan
mengintrospeksi diri.
Kecerdasan
natural : Anak dengan kecerdasan naturalis yang tinggi pada usia sangat dini
telah memiliki daya tarik yang besar terhadap lingkungan alam sekitar termasuk
pada binatang. Di usia yang lebih besar, anak-anak tersebut sangat berminat
pada biologi, botani, ilmu hewan, geologi, meteorologi, palentologi atau
astronomi.
Setelah
mengetahui kecerdasan yang dimiliki oleh anak, pembelajaran pun bisa dilakukan
dengan lebih fokus untuk sebuah kecenderungan yang akan mempunyai hasil yang
sangat optimal,
• Akan memberikan sudut pandang yang terkesan baru untuk pengembangan potensi yang dimiliki manusia,
• Akan memberikan sudut pandang yang terkesan baru untuk pengembangan potensi yang dimiliki manusia,
•
Memberi berbagai macam harapan serta semangat yang terkesan baru terlebih pada
anak yang sedang melakukan pembelajaran,
•
Memberi kesempatan si pelajar agar lebih kritis serta memiliki pemikiran yang
terbuka,
• Menghindari penghakiman yang bisa dilakukan manusia dari sudut pandang sebuah kecerdasan.
Walaupun teori ini memiliki serangkaian kelebihan, ternyata ia juga memiliki kekurangan, seperti:
• Memiliki kontroversi terlebih pandangan yang diberikan ahli psikologi tradisional seperti mencampuradukkan pengertian bakat, kecerdasan hingga ketrampilan,
• Menghindari penghakiman yang bisa dilakukan manusia dari sudut pandang sebuah kecerdasan.
Walaupun teori ini memiliki serangkaian kelebihan, ternyata ia juga memiliki kekurangan, seperti:
• Memiliki kontroversi terlebih pandangan yang diberikan ahli psikologi tradisional seperti mencampuradukkan pengertian bakat, kecerdasan hingga ketrampilan,
•
Memerlukan fasilitas yang begitu lengkap sehingga teori ini akan membutuhkan
biaya yang jauh lebih besar untuk operasional secara klasikal atau masal,
•
Jika dilihat di Indonesia, tenaga pendidikan yang berada di Indonesia saat ini
belum sepenuhnya telah siap untuk melakukan teori dalam praktek ini ataupun
melibatkan pelajar dewasa karena sudut pandang masih bersifat tradisional,
•
Lebih bersifat personal atau individu.
Sedangkan
kelemahan-kelemahan dari teori KM ini adalah sebagai berikut:
-
Memiliki kontroversi terutama dalam pandangan ahli psikologi tradisional,
antara lain mencampuradukkan pengertian kecerdasan, ketrampilan dan bakat.
-
Bersifat personal/individual sehingga teori ini lebih efektif digunakan
untuk mengembangkan pembelajaran orang per orang daripada mengembangkan
pembelajaran massa/klasikal.
-
Alat pengukuran masih belum ada yang sekaligus mengukur semua jenis kecerdasan
dalam satu alat tes, tetapi masih di ukur secara terpisah
-
Membutuhkan fasilitas yang lengkap sehingga membutuhkan biaya besar untuk operasional
klasikal atau massal.
-
Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya siap melaksanakan teori ini
dalam praktek di dalam kelas ataupun juga pembelajaran yang melibatkan pelajar
dewasa, karena sudut pandang kebanyakan orang masih sudut pandang tradisional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar