Minggu, 12 Maret 2017

TEORI KECERDASAN GANDA

TEORI KECERDASAN GANDA
Gardner mengatakan bahwa, Inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan masalah dalam situasi budaya atau komunitas tertentu, yang terdiri dari tujuh macam inteligensi. Sedangkan, Kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Kecerdasan bergantung pada konteks, tugas serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan kita, dan bukan tergantung pada nilai IQ, gelar perguruan tinggi atau reputasi bergengsi.
Ada berbagai kecerdasan yang tidak hanya dilihat dari segi linguistik dan logika. Bagi Gardner tidak ada anak yang bodoh atau pintar; yang ada adalah anak yang menonjol dalam salah satu atau beberapa jenis kecerdasan. Dalam menilai dan menstimulasi kecerdasan anak, orangtua dan guru selayaknya dengan jeli dan cermat merancang sebuah metode khusus. Setiap manusia memiliki kecenderungan cerdas di satu bidang tanpa harus bersusah payah mengasahny
Menurut Gardner keverdasan dibagi menjadi beberapa jenis yaitu
Kecerdasan linguistic : kemampuan menggunakan kata secara efektif. Manusia yag memiliki kecerdasan ini memiliki sifat gemar berbicara, bercerita dan tekun mendengarkan.
Kecerdasan logika matematika : Kecerdasan logika matematika pada dasarnya melibatkan kemampuan untuk menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumusrumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu secara alamiah.
Kecerdasan visual spasial : memungkinkan orang membayangkan bentuk geometri atau tiga dimensi dengan lebih mudah karena ia mampu mengamati dunia spasial secara akurat dan mentransformasikan persepsi ini termasuk di dalamnya adalah kapasitas untuk memvisualisasi, menghadirkan visual dengan grafik atau ide spasial, dan untuk mengarahkan diri sendiri dalam ruang secara tepat. Kecerdasan ini juga membuat individu mampu menghadirkan dunia ruang secara internal dalam fikirannya.
Kecerdasan gerak tubuh : anak cenderung senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki kontrol pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak, dan mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya
Kecerdasan musical : Anak dengan kecerdasan musikal mudah mengenali dan mengingat nada-nada. Ia juga dapat mentransformasi kata-kata menjadi lagu dan menciptakan berbagai permainan musik. Merekapun pintar melantunkan bait lagu dengan baik dan benar, menggunakan kosa kata musikal, dan peka terhadap ritme, ketukan, melodi atau warna suara dalam sebuah potongan komposisi musik.
Kecerdasan interpersonal : Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk bisa memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta mampu membentuk dan menjaga hubungan, dan mengetahui berbagai peran yang terdapat dalam suatu lingkungan sosial.
Kecerdasan intrapersonal : Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang dapat dilakukan, apa yang ingin ia lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi dan memahami situasi seperti apa yang sebaiknya ia hindari serta mengarahkan dan mengintrospeksi diri.
Kecerdasan natural : Anak dengan kecerdasan naturalis yang tinggi pada usia sangat dini telah memiliki daya tarik yang besar terhadap lingkungan alam sekitar termasuk pada binatang. Di usia yang lebih besar, anak-anak tersebut sangat berminat pada biologi, botani, ilmu hewan, geologi, meteorologi, palentologi atau astronomi.

Setelah mengetahui kecerdasan yang dimiliki oleh anak, pembelajaran pun bisa dilakukan dengan lebih fokus untuk sebuah kecenderungan yang akan mempunyai hasil yang sangat optimal,
•    Akan memberikan sudut pandang yang terkesan baru untuk pengembangan potensi yang dimiliki manusia,
•    Memberi berbagai macam harapan serta semangat yang terkesan baru terlebih pada anak yang sedang melakukan pembelajaran,
•    Memberi kesempatan si pelajar agar lebih kritis serta memiliki pemikiran yang terbuka,
•    Menghindari penghakiman yang bisa dilakukan manusia dari sudut pandang sebuah kecerdasan.

Walaupun teori ini memiliki serangkaian kelebihan, ternyata ia juga memiliki kekurangan, seperti:
•  Memiliki kontroversi terlebih pandangan yang diberikan ahli psikologi tradisional seperti mencampuradukkan pengertian bakat, kecerdasan hingga ketrampilan,
•    Memerlukan fasilitas yang begitu lengkap sehingga teori ini akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar untuk operasional secara klasikal atau masal,
•    Jika dilihat di Indonesia, tenaga pendidikan yang berada di Indonesia saat ini belum sepenuhnya telah siap untuk melakukan teori dalam praktek ini ataupun melibatkan pelajar dewasa karena sudut pandang masih bersifat tradisional,
•    Lebih bersifat personal atau individu.
Sedangkan kelemahan-kelemahan dari teori KM ini adalah sebagai berikut:
- Memiliki kontroversi terutama dalam pandangan ahli psikologi tradisional, antara lain mencampuradukkan pengertian kecerdasan, ketrampilan dan bakat.
- Bersifat personal/individual sehingga teori ini lebih efektif digunakan  untuk mengembangkan pembelajaran orang per orang daripada mengembangkan pembelajaran massa/klasikal.
- Alat pengukuran masih belum ada yang sekaligus mengukur semua jenis kecerdasan dalam satu alat tes, tetapi masih di ukur secara terpisah
- Membutuhkan fasilitas yang lengkap sehingga membutuhkan biaya besar untuk operasional klasikal atau massal.
- Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya siap melaksanakan teori ini dalam praktek di dalam kelas ataupun juga pembelajaran yang melibatkan pelajar dewasa, karena sudut pandang kebanyakan orang masih sudut pandang tradisional.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar