Selasa, 07 Februari 2017

REFLEKSI 3

Universitas Negeri Malang
Nama : Hanina Salmah
Off : B/2015
Belajar menurut kbbi adalah berusaha memperoleh kepandaian sedangkan menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 20 (disebutkan Pembelajaran, bukan Belajar) Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU Nomor 20 Tahun 2003. Pasal 1 ayat 20). Menurut Miarso (2008:30), definisi ini mengindikasikan bahwa ada lima jenis interaksi yang dapat berlangsung dalam proses pembelajaran, yaitu :
1) Interaksi antara pendidik dengan peserta didik
2) Interaksi antar sesama peserta didik
3) Interaksi peserta didik dengan nara sumber
4) Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan, dan
5) Interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial dan alam.
Selain itu belajat juga dapat diartikan sebagai harapan yang diharapkan dari siswa melalui proses pembelajran. Sedangkan hakikat belajar merupakan perubahan tingkahlaku ke yang lebih baik dari sebelumnya. Akan tetapi saya kurang setuju karena. Berdasarkan resume dari saudari Tesa bahwa belajar tidak hanya tentang akademik namun moral, sosial, intelektual, motorik. Saya setuju atas pendapat dari saudara tesa bahwa belajar adalah semuan perubahan yang terjadi yang menuju sisi yang lebih baik dari sebelumnya. Dari segala penjelasan tentang belajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkahlaku secara keseluruhan terhadap pengalamannya yang memiliki tujuan memberikan perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya melalui sebuah interaksi.
Ciri-ciri dalam pembelajaran yaitu memiliki tujuan, adanya pendidik atau guru, adanya materi, adanya proses, adanya ketertiban dpn pmblajaran, adanya evaluasi. Sedangkan menurut Faris belajar memiliki ciri-ciri yaitu mendapatkan kemampuan baru yg didapat, bersifat tetap, didapat dgn usaha, tidak bersifat fisik.
Teori belajr adalah deskriptif karena tujuannya memberikan proses belajar dan yang diamati adalah hasil dari proses tersebut. teori prespiktif juga bersifat prespektif dmana yang diamati adalah metodenya yang digunakan.  Contohnya  siswa dituntut lebih aktif dari pada  guru (deskriptif). Atau apabila ingin memahami isi buku dapat dilakukan dengn rangkuman (preskriptif)
Kelebihan teori deskriptif : Pada teori belajar deskriptif memiliki kelebihan yaitu kegiatah lebih terkonsep sehingga masiswa dapat memahami materi dengan baik, mendorong siswa untuk mencari sumber pengetahuan sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan suatu tugas. Selain itu teori deskriptif juga memiliki kekurangan yaitu kurang memperlihatkan sisi psikologis siswa dalam memaham suatu materi (yang diamati adalah hasilnya shg tidak melihagt psokologis).
Pada teori prespektif memiliki kelebihan yaitu bersifat sistematis shg mmbuttuhkan waktu yng lebih lama, banyak member motivasi pada siswa agar terjadi proses optimal dalam kerja otak. Akan tetapi teori prespektif membutuhkan waktu yang lama dalam pelaksanaannya.
Zaman sekarang teori belajar tersebut  disatukan. Contohnya yaitu guru memberikan materi dengan metode yang berbeda sesuai dengan bagaiman siswa dapat paham (preskriptif), kemudian guru akan memberikan PR pada siswa untuk dikerjakan yang tanpa melihat metode apa yang siswa gunakan untuk mengerjakan PR tersebut, namun memfokuskan pada hasil yang didapatkan.
Menurut saya teori belajar preskriptif memiliki membuat siswa lebih mengerti mengenai hal yang dipelajari melalui metode-metode yang digunakan. Akan tetapi metode preskriptif membuat siswa menjadi tidak mandiri, hanya akan belajar ketikan guru memberikan materi, tidak mencoba untuk mencari sendiri sehingga ilmu yang didapat lebih sedikit dibandingkan menggunakan teori deskriptif dan memakan waktu yang lama. Sedangkan teori deskriptif dapat membangun pribadi siswa yang mandiri dengan siswa aktif untuk mencari  bahan belajarnya sendiri dengan caranya sendiri. Akan tetapi jika tidak diimbangkan dengan fasilitas yang diberikan maka membuat siswa tertekan secara psikologis. Oleh karena itu dalam teori deskriptif memerlukan desain yang baik dalam proses belajar seperti yang dikatakan oleh Bapak Hadi.
Saya setuju dengan pendapat beliau bahwa desain pembelajaran harus tepat agar menghasilkan produk yang baik karena apabila desain yang dibuat salah maka akan mengakibatkan siswa  salah memandang tentang arti belajar sesungguhnya sehingga akan menumbuhkan pribadi yang malas belajar. Apabila hal tersebut terjadi maka generasi berikutnya juga akan berpengaruh sehingga akan berdampak buruk bagi negara untuk kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar