Sabtu, 25 Februari 2017

refleksi 3

     Pada pertemuan ini membahas tentang teori kontruktivisme. pada teori ini belajar tidak hanya menghafal saja namun mengkontruksikan pengetahuan dari fakta yang ada. tujuan dari teori ini adalah adanya motivasi sendiri dari siswa, mengembangkan kemampuan siswa, membantu siswa untuk mengembangkan konsep yang telah ada, mengembangkan pemikiran siswa agar lebih mandiri dan menekankan proses belajar.
    Peaget berpendapat bahwa pengetahuan didapatkan dari suatu tindakan. ada 3 proses dalam pembelajaran yaitu asimilasi, akumulasi dan equlibrium. pada teori Peaget guru bentindak sebagai fasiltator. pada proses asimilasi siswa mendapatkan ilmu yang baru yang beruhubungan dengan ilmu yang lamanya. kemudian pengetahuan baru tersebut akan digabungkan dengan pengetahuan yang lama (akumulasi) dan akhirnya  pengetahuan tersebut diseimbangkan (equlibrium). 
   Lev vgitsky berpendapat bahwa belajar dapat berjalan dengan baik jika terdapat interaksi sosial yang baik.Vygotsky menyatakan bahwa anak mampu meniru tindakan yang melampaui kapasitasnya, namun hanya dalam batas-batas tertentu. Ketika sedang meniru, anak sanggup melakukan secara lebih baik bila dibimbing oleh orang dewasa daripada dilakukannya sendiri. 
   Menurut Ausubel,  belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua demensi. Dimensi pertama, berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikan pada siswa, melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua, menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengkaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. 

Dari penjelasan tersebut , teori belajar menurut teori kontruktivisme adalah
1. memberi peluang kepada peserta didik dalam memperoleh pengetahuan
2. menggalakan persoalan atau idea yang kemudian digunakan sebagai pembelajaran 
3. menyokong pembelajaran secara kognitif
4. menggalakkan dan menerima daya usaha dan autonomi
5. lebih mementingkan proses belajar 
6. tidak hanya memahami teori saja

Prinsip dari kontruktivisme yaitu 
1. pengetahuan dibangun sendiri oleh siswa
2. murid tidak akan mendapatkan ilmu jika tidak aktif mencari. oleh karena itu guru bukanlah sumber ilmu
3. murid aktif mengkontruksi secara terus menerus
4. guru sekedar membantu menyediakan saran dan situas agar  proses kontruksi berjalan lancar.

   Peranan guru dalam teori ini adalah sebagai seseorang yang meluruskan konsep siswa. jadi siswa mencari pengetahuannya sendiri sehingga membentuk suatu konsep baru kemudian menyampaikannya ke guru dan apabila ada konsep yang salah maka guru bertugas untuk meluruskan. sedangkan sarana belajar juga berperan dalam proses belajar siswa. sarana belajar akan mendukung proses belajar siswa dan pembangunan konsep baru. 
   Dari penjelasan tentang teori kontruktivisme ternyata ada beberapa kekurangan yaitu:
1. siswa mengkontruksikan pengetahuannya sendiri 
2. situasi semua sekolah tidak sama sehingga fasilitas yang disediakan untuk mendukung belajar siswa juga berbeda-beda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar