Minggu, 26 Februari 2017

TEORI BELAJAR SIBERENETIK

Teori belajar siberenetik merupakan disiplin ilmu yang berhubungan dengan pengontrilan mesin computer. Siberenetik (Dari kata Cybernetic) merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mempersoalkan pengendalian dan komunikasi yang diterapkan dalam fungsi organisme atau mesin majemuk.
Menurut teori ini belajar adalah aktivitas pengolahan informasi.  Asumsi yang disampaikan oleh teori ini ada;ah tidak ada satu tahap dari satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi dan kondisi dan untuk semua siswa karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi (penyampaian materi). Sebuah informasi yang sama mungkin akan dipelajari siswa lain melalu belajar yang berbeda.
Salah satu tokoh dari teori ini adalah Robert Gagne yang berpendapat bahwa dalam suatu pembelajaran adalah output dari  suatu pemrosesan informasi yang beripa kecakapan mausia yang terdiri dari
Informasi verbal : Ialah hasil pembelajaran yang berupa informasi yang dinyatakan dalam bentuk verbal (kata-kata atau kalimat) baik secara tertulis atau secara lisan. Informasi verbal bisa berupa pemberian nama atau label terhadap suatu benda atau fakta, pemberian definisi atau pengertian, atau perumusan berbagai hal dalam bentuk verbal.
Kecakapan intelektual : Ialah kecakapan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungan dengan menggunakan simbol-simbol. Kecakapan intelektual ini mencangkup kecakapan dalam membedakan (diskriminasi), konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum-hukum. Kecakapan ini sangat diperlukan dalam menghadapi pemecahan masalah.
 Strategi kognitif : Ialah kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dalam mengelola (management) keseluruhan aktivitasnya. Dalam proses pembelajaran, strategi kognitif ini mengarah pada kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara berpikir agar terjadi aktifitas yang efektif.
 Sikap : Ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih berbagai tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sikap dapat diartikan sebagai keadaan di dalam diri individu yang akan memberi arah kecenderungan bertindak dalam menghadapi sutu objek atau rangsangan.
Kecakapan motorik  : Ialah hasil pembelajaran yang berupa kecakapan gerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.

Selain Gagne, tokoh teori ini juga ada Landa. Menurut  Landa proses belajar berjalan dengan baik apabila apa yang hendak dipelajari atau masalah sebaiknya dipecahkan atau dipelajar.  Materi pelajaran tertentu akan lebih tepat jika disajikan beruntun, sedangkan materi pelajaran lainnya akan lebih tepat bila  diberi kebebasan kepada siswa untuk berimajinasi dan berpikir.
3. Teori belajar menurut Pask dan Scott
Menurut Pask dan Scott ada dua macam cara berpikir, yaitu:
a. Cara berpikir serialis
Cara berpikir yaitu berpikir menggunakan cara setahap demi setahap atau linier.
b. Cara berpikir menyeluruh atau wholist
Cara berpikir yang cenderung melompat ke depan, langsung ke gambaran lengkap sebuah sistem informasi atau mempelajari sesuatu dari yang paling umum menuju ke hal yang lebih khusus.
Teori belajar pengolahan informasi termasuk teori kognitif yang mengemukakan bahwa belajar adalah proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung dan merupakan perubahan kemampuan yang terikat pada situasi tertentu. Namun memori kerja manusia mempunyai kapasitas yang terbatas. Tokoh Gagne memberikan solusi dari masalah itu, menurut Gagne, untuk mengurangi muatan memori kerja tersebut dapat diatur sesuai dengan:
a. Kapabilitas belajar
b. Peristiwa pembelajaran
c. Pengorganisasian atau urutan pembelajaran
Tahap sebernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang akan dipelajari, sementara itu bagaimana proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh sistem informasi yang dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan pencipta. Berdasarkan itu, maka diasumsikan bahwa manusia merupakan makhluk yang mampu mengolah, menyimpan, dan mengorganisasikan informasi
Pada teori ini, komponen pemrosesan informasi dibagi menjadi tiga berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya. Ketiga komponen itu adalah:
a. Sensory Receptor (SR)
SR merupakan sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar.
b. Working Memory (WM)
WM diasumsikan mampu menangkap informasi yang diberi perhatian oleh individu. Karakteristik WM adalah :
1) Memiliki kapasitas yang terbatas, kurang dari 7 slot. Informasi yang didapat hanya mampu bertahan kurang lebih 15 detik apabila tanpa adanya upaya pengulangan (rehearsal).
2) Informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya baik dalam bentuk verbal, visua, ataupun semantic, yang dipengaruhi oleh peran proses kontrol dan seseorang dapat dengan sadar mengendalikannya.
c. Long Term Memory (LTM)
LTM diasumsikan :
1) Berisi semua pengetahuan yang telah dimilki oleh individu
2) Mempunyai kapasitas tidak terbatas
3) Sekali informasi disimpan di dalam LTM ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. Jika lupa maka hanya disebabkan oleh kesulitan atau kegagalan memunculkan kembali informasi yang diperlukan.
Kelebihan Teori Sibernetik 
1.Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
2. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
3.Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
4.Adanya keterarahan seluruh kegiatan kepada tujuan yang ingin dicapai
.5.Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.
6.Kontrol belajar memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing-masing individu
7.Balikan informative memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerjayang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.

Kelemahan Teori Sibernetik 
Teori ini dikritik karena lebih menekankan pada sistem informasi yang dipelajari, dan kurangmemperhatikan bagaimana proses belajar.

Daftar Pustaka
Anonim, 2015. Teori Belajar Sibernetik. (Online), (http://digilib.uinsby.ac.id/7701/6/bab2.pdf). (Diakses tanggal 26, februari 2017)
Anonim. 2013. Teori Dalam Pembelajaran. (Online). (http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppk_054067_chapture2.pdf). (Diakses tanggal 26, februari 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar