Sabtu, 18 Februari 2017

REFLEKSI TEORI KOGNITIF

Kognitif berasal dari bahasa laitin(Kogniter) yang artinya berfikit. Teori kognitif lebih mementingkan proses dari pada hasil, dan adanya aspek kejiwaan. Bayak ilmuan yang mengembangkan teori kognitif sehingga teori kogniti memiliki banyak macam. Pertama teori kognitif Gestral.pada teori ini ada 5 implementasi belajar kognitif yaitu:
1.       Insight : pengalaman tilikan (kemampuan implementasi sub pokok dari yang kita pelajari
2.       Meaningful : pelajaran bermakna
3.       Purposive behavior : tujuan dari apa yang dipelajari
4.       Life space : tujuan dari apa yang kita pelajari
5.       Transfer : mengaplikasikan apa yang kita tahu dari masalah kehidupan sehari-hari
Selain Gestral, ilmuwan bernama Ausubel juga mengemukakam pendapatnya mengenai teori kognitif bahwa ada beberapa jenis belajar yaitu:
-          Belajar dengan penemuan yang bermakna
-          Belajar dengan ceramah yang bermakna
-          Belajar dengan penemuan yang tdak bermakna jika tidak terstruktur dengan baik
-          Belajar dengan ceramah yang tidak bermakna
Dari macam-macam belajar menurut Ausubel maka menghafal bukanlah suatu pembelajaran karena belajar adalah memahami sesuatu menjadi informasi yang bermakna.
Teori Jean Peaget
Menurut Jean Peaget manusia memiliki tahapan perkembangan yatu tahap sensori (0-2 tahun), tahap pre oprasional (2-7 tahun), tahap konkret (7-15 tahun), tahap formal (15- dewasa). Dari tahap-tahap tersebut maka kita dapat mengetahui bentuk informasi yang bagaimana yang bisa diterima oleh manusia sesuai dengan umurnya.

Teori Joremes Burner
Menurut burner ada 3 konsep pembelajaran yaitu enaktif (adanya respon saat diberi stimulus), ikonik (mulai diberikan gambaran), simbolik (sudah mempu berfikir abstrak).               

Prinsip yang digunakan dalam pembelajaran kogntif adalah belajar secara aktif, memahami dar apa yang diketahui, memaham dari rekaman (mengembangkan dari apa yang direkam oleh otak), perubahan secara mental. Selain prinsip teori kognitif juga memilik dimensi yaitu perceptual modalty preference (mengedepankan proses penginderaan), field dependen (belajar dipengaruhi oleh lingkungan)/ field independen (belajar tidak dipengaruhi oleh lingkungan, strong and weakness autotiom (frekuensi pengulangan pembelajaran). Dari dimensi tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan manusia dalam belajar berbeda-beda. Ada manusia yang dipengaruhi oleh lingkungan dan ada manusia yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Ada manusia yang cukup dijelaskan sekali langsung mengerti dan ada pula manusa yang perlu dijelaskan dengan berulang kali. Dari dimensi tersebut maka guru diharapkan memperhatian tipe belajar setiap peserta didik.
Pengaplikasian teori kognitif dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada cara berpikir atau proses mental anak, mengutamakan peran siswa dalam berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar, memaklumi akan adanya perbedaan individual dalam kemajuan perkembangan, dan yang terakhir yaitu dengan mengutamakan peran siswa saling berinteraksi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar