Kognitif berasal
dari bahasa laitin(Kogniter) yang artinya berfikit. Teori kognitif lebih
mementingkan proses dari pada hasil, dan adanya aspek kejiwaan. Bayak ilmuan
yang mengembangkan teori kognitif sehingga teori kogniti memiliki banyak macam.
Pertama teori kognitif Gestral.pada teori ini ada 5 implementasi belajar kognitif
yaitu:
1.
Insight : pengalaman tilikan (kemampuan
implementasi sub pokok dari yang kita pelajari
2.
Meaningful : pelajaran bermakna
3.
Purposive behavior : tujuan dari apa yang
dipelajari
4.
Life space : tujuan dari apa yang kita pelajari
5.
Transfer : mengaplikasikan apa yang kita tahu
dari masalah kehidupan sehari-hari
Selain Gestral,
ilmuwan bernama Ausubel juga mengemukakam pendapatnya mengenai teori kognitif
bahwa ada beberapa jenis belajar yaitu:
-
Belajar dengan penemuan yang bermakna
-
Belajar dengan ceramah yang bermakna
-
Belajar dengan penemuan yang tdak bermakna jika
tidak terstruktur dengan baik
-
Belajar dengan ceramah yang tidak bermakna
Dari macam-macam belajar menurut Ausubel maka menghafal
bukanlah suatu pembelajaran karena belajar adalah memahami sesuatu menjadi
informasi yang bermakna.
Teori Jean Peaget
Menurut Jean Peaget
manusia memiliki tahapan perkembangan yatu tahap sensori (0-2 tahun), tahap pre
oprasional (2-7 tahun), tahap konkret (7-15 tahun), tahap formal (15- dewasa). Dari
tahap-tahap tersebut maka kita dapat mengetahui bentuk informasi yang bagaimana
yang bisa diterima oleh manusia sesuai dengan umurnya.
Teori Joremes Burner
Menurut burner ada
3 konsep pembelajaran yaitu enaktif (adanya respon saat diberi stimulus),
ikonik (mulai diberikan gambaran), simbolik (sudah mempu berfikir abstrak).
Prinsip yang
digunakan dalam pembelajaran kogntif adalah belajar secara aktif, memahami dar
apa yang diketahui, memaham dari rekaman (mengembangkan dari apa yang direkam
oleh otak), perubahan secara mental. Selain prinsip teori kognitif juga memilik
dimensi yaitu perceptual modalty preference (mengedepankan proses
penginderaan), field dependen (belajar dipengaruhi oleh lingkungan)/ field
independen (belajar tidak dipengaruhi oleh lingkungan, strong and weakness
autotiom (frekuensi pengulangan pembelajaran). Dari dimensi tersebut dapat
diketahui bahwa kemampuan manusia dalam belajar berbeda-beda. Ada manusia yang
dipengaruhi oleh lingkungan dan ada manusia yang tidak dipengaruhi oleh
lingkungan. Ada manusia yang cukup dijelaskan sekali langsung mengerti dan ada
pula manusa yang perlu dijelaskan dengan berulang kali. Dari dimensi tersebut
maka guru diharapkan memperhatian tipe belajar setiap peserta didik.
Pengaplikasian teori
kognitif dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan memusatkan perhatian pada
cara berpikir atau proses mental anak, mengutamakan peran siswa dalam
berinisiatif sendiri dan keterlibatan aktif dalam kegiatan belajar, memaklumi
akan adanya perbedaan individual dalam kemajuan perkembangan, dan yang terakhir
yaitu dengan mengutamakan peran siswa saling berinteraksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar