Behavioristik merupakan
perubahan perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan ini memiliki faktor
penting berupa rangsangan (stimulans) yang nantinya dapat direspon oleh peserta
belajat berupa perilaku reaktif berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Prinsip
dalam teori behavioristik adalah
diberi
pujian, dan hukuman. Semuah
hasil belajar berdasarkan dari stimulus, tidak melihat mental dan kecerdasan. Mental
tidak dapat diukur sehingga tidak dapat menjadi
indikator dalam teori behavioristik. Pada masa itu ahli-ahli belum memahami ada aspek mental
dalam proses belajar, mereka hanya melihat prilaku
yang dapat diamati. Selain teori
behaviouristik ada pula teori kognitif
menjelaskan bahawa tidak hanya hasil yang diamati, akna tetapi harus memperhatikan proses juga.
Teori pemrisesan infrmasi : penerimaan,
pemrosesn, penyimpanana, respon. Ada memori janka pendek (info dtg begitu sj,
tdk disimpan) bisa jd jaka panjang apabila diolah trlebih dahulu (informasi
baru akan memperkaya mnj memori jngka pjg), dan jangka panjang
Pertanyaan
C1-C6 bukan dibedakan berdasarkan analisi tapi level evaluasi. Pertanyaan C6 dapat dijawab saat pertanyaan
C1-C5 bisa dijawab. Level menjunjukkan kompleksitas berfikir.
Belajar
tidak sekedar menghafal, tapi belajar juga proses membangun cara
berfikir dan sikap. Kreativitas
ada pada long time memori.
Apabila suatu informasi
sering
diulang maka akan masuk ke long time memori oleh karena itu prooses pembelajaran
haris memanfaatkan teknologi.
Teori behavior
bukanlah teori yang salah dan tidak patut untuk
digunakan, ada beberapa aspek dari teori ini ada bisa untuk diikut
dan yang tidak bisa diikuti.
Contohnya hukuman dan hadiah
dapat diterapkan pada waktu-waktu tertentu. Teori behavioristik diteliti menggunakan anjing sikap binatang
yang harus diberikan
stimulan agar menghasilkan prilaku
sesuai dengan apa yang kita inginkan. hukuman
tidak cocok untuk zaman sekarang karena Al-Quran tidak mengajarkan tentang hukuman tapi mengenai
ketakwaan. Tingkatan sikap
paling awal yaitu mengkuti
aturan, dan yang paling akhir adalah karakter. Anak SD-SMP difokuskan
tentang pembentukan sikap
sedangkan untuk
SMA-perguruan tinggi sudah mulai mempelajari
kompleksitas berfikir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar